08 Nop 2016 - Humas
Depan »
Berita » Remaja Abaikan Kesehatan, Pilih Santap Makanan Siap Saji
Remaja Abaikan Kesehatan, Pilih Santap Makanan Siap Saji
Malang-Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Bahrull Maghfiroh, 30 Oktober 2016. Tema yang diangkat adalah Gizi Reproduksi Remaja (Ziproja) untuk Transfer Pengetahuan Mengenai Pentingnya Gizi Seimbang Bagi Remaja. Aspek gizi yang sangat krusial untuk tumbuh kembang usia remaja inilah yang menginspirasi para pengajar
Para remaja yang ada di negara ini sekarang sudah mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu memacu perkembangan pola berfikir para remaja tersebut. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan dewasa. Remaja semakin giat mengikuti perkembangan teknologi sehingga berdampak sempitnya ruang dan waktu yang ada bagi remaja untuk memikirkan kesehatannya.
Jadwal dan kegiatan yang padat mengakibatkan sebagian remaja memilih makanan siap saji tanpa memikirkan gizi yang dibutuhkan tubuh.Kemudahan-kemudahan di berbagai bidang serta sempitnya ruang dan waktu mengakibatkan anak dan remaja menjadi sangat kurang beraktivitas jasmani selain itu makanan siap saji juga menjadi makanan favorit untuk para remaja saat ini.
Akibat jangka pendek yang bisa ditimbulkan adalah adanya gangguan asupan gizi, yaitu kurang gizi atau kelebihan gizi sedangkan efek jangka panjang dari kurang gizi atau gizi lebih adalah terganggunya perkembangan dan pertumbuhan kesehatan reproduksi dari para remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan pada tahun 2007 menyatakan bahwa 67% remaja usia 12-19 tahun mengalami obesitas.
Apa saja gangguan reproduksi remaja?. Fenomena yang terjadi sekarang untuk remaja yang mengalami gizi lebih cenderung akan mengalami menstruasi dini, dengan menstruasi dini inilah maka pertumbuhan organ reproduksi akan lebih cepat dibandingkan teman sebayanya. Sehinga seringkali ditemui remaja dengan gizi lebih dan berkembang sebelum waktunya menjadi pergunjingan remaja lain, sama halnya dengan remaja yang memiliki status gizi kurang.
Remaja tersebut akan memiliki kecenderungan anemia atau kondisi kekurangan Haemoglobin. Haemoglobin berperan sangat penting untuk meningkatkan potensi dan bakat minat usia remaja. Menurut penelitian Dewantari pada tahun 2013 prinsip konsumsi makanan yang seimbang pada usia remaja baik itu remaja laki-laki maupun perempuan akan memberikan kontribusi pemenuhan gizi secara seimbang.
Penulis : Septa Katmawanti (dosen FIK UM)
Editor : Moch. Syahri
Berita Terkait 